Rangkaian Alat Penghemat listrik

Tahukah anda bagaimana cara kerja nya alat penghemat listrik(pln) yang biasa beredar dipasaran yang berbentuk mirip aki kering dengan colokan ke stopkontak?.Sebenarnya anda bisa membuat sendiri alat tersebut dengan kualitas jauh lebih baik dgn harga jauh lebih murah.
Karena cara kerjanya hanyalah mengurangi besaran cosinus dari kurva arus AC yang akan terbaca pada alat pengukur kilometer.alat tersebut bekerja jika ada beban AC melintas melalui sensor berupa kumparan kawat untuk mengukur besarnya arus AC yg sedang melewatinya..teori ekstrimnya adalah: bagaimana caranya agar kit
a mereduksi sebesar mungkin puncak (peak) dari besaran kurva AC (sinus-cosinus)agar terbaca sedemikian rendah.
komponen yg sangat berpengaruh dalam arus AC adalah capasitor dan induktor..maka dari itu kita perlu memfilter arus ac tersebut sebelum memasuki jaringan listrik dirumah kita..entah cara ini diperbolehkan atau dilarang pln..jelas kita tidak melakukan tindakan pencurian listrik..dan alat ini tidak akan terdeteksi oleh perangkat mereka.Cara pemasangannya adalah sebagai berikut:disini saya akan menyertakan skema rangkaiannya yang nantinya akan dipasang dekat
dengan kilometer.semakin dekat ,semakin optimal cara kerjanya.gunakan kapasitor berkualitas bagus ,untuk keamanan,MCB disini untuk mencegah terjadinya korsleting akibat kerusakan pada kapasitor.masukan pada kotak atau box plastik yg cukup kuat.lebih baik kapasitor di cor dengan gip’s atau semen,agar daya panasnya terbuang dengan baik.

Tentang hidayat
Hanya seorang manusia biasa

56 Responses to Rangkaian Alat Penghemat listrik

  1. rajul doang says:

    kalau mau hemat listrik matiin aja alat2 listrik yang nga perlu, seperti mesin air, kipas angin, AC kalau perlu aja dihidupkan kalau nga perlu dimatikan …hemat pemakaian murah bayar listriknya.

  2. Anonim says:

    kalau mau hemat listrik matiin aja alat2 listrik yang nga perlu, seperti mesin air, kipas angin, AC kalau perlu aja dihidupkan kalau nga perlu dimatikan …hemat pemakaian murah bayar listriknya.

  3. abdul manan says:

    mas alat ini terdiri dari kapasitor dan induktor trus cara pengabungannya gmn tolong dong di jelasin trus alat ini bsa buat ngimbangin listik yg sering ngejepret gak mas! makasih

    • Mas Amet says:

      gambar rangkaian ikuti pada skema gambar 1, kalau mau jelasnya liat pada rangkaian TV pada sakelar nya sebelum masuk ke dioda, fungsi L sebagai peredam / mengurangi arus kejut pada saat di ON-kan, sehingga MCB tidak mudah turun.

  4. kamaruddin says:

    maaf yaa mas. gak ada pengaruhnya kok,, alat itu mau dekat meteran ataupun jauh.

    Maaf ya mass.. saya coba bantu lengkapi penjelasan diatas, moga pembaca lain tambah faham:
    sebenarnya alat alat itu bukan penghemat listrik, tapi dia bisa mempengaruhi putaran meteran PLN. yang salah PLN nya, mereka menggunakan meteran yang mengukur V x I, sementara pemakaian listrik sebenarnya pada konsumen dirumuskan dengan V x I x Cos q; jika sebuah rumah hanya menggunakan lampu pijar, maka alat tersebut sama sekali tidak diperlukan, karena energi yang di pake sama dengan energi yang diukur oleh alat PLN karena Cos q lampu = 1 sehingga V x I x Cosq yang sama dengan 1 hasilnya sama dengan V x I dan sama dengan perhitungan meteran PLN.
    Namun saat ini hampir semua rumah tidak ideal seperti itu, karena sebuah rumah cenderung menggunakan lampu Neon, ato XL, TV, Kulkas, Mesin Cuci, Mesin Air; Peralatan ini menyumbang Cos Q pada rangkalaian listrik rumah. semakin banyak peralatan seperti ini dioperasikan pada sebuah rumah menyebabkan Cos Q semaakin turun (bertambah kecil) nah .. karena komponen ini (Cos Q) mengecil.. maka berakibat komponen lainnya (V ato I) akan naik untuk mengejar nilai W. karena V tidak akan selalu konstant sebesar 220V dari PLN maka I nya yang terpaksa naik. misalnya untuk mendapat daya 220 watt pada lampu dengan Cos Q = 1 maka dia perlu arus sebesar 1 amper yaitu 220 w = 220V x 1A x 1; akan tetapi untuk mengejar daya sebesar 220 pada mesin air yang Cos Q nya 0,5 maka diperlukan arus sebesar 2 A yaitu 220W = 220V x 2A x 0,5 disini terjadi perbedaan yang nyata sekali, yaitu beban mesin air memerlukan arus 2 kali lebih besar dari beban lampu, meskipun dayanya sama-sama 220W.

    yang terjadi pada alat ukur PLN adalah
    1. untuk lampu, daya perdetik yang terukur oleh meteran PLN adalah
    220V x 1A = 220VA = daya tertulis pada lampu.
    2. untuk mesin air, daya perdetik yang terukur oleh meteran PLN adalah
    220V x 2A = 440VA = DUA KALI daya tertulis pada mesin air

    Masalah pada nomor 2 inilah yang harus diperbaiki dengan alat penghemat diatas ( tepatnya alat untuk meperbaiki/menaikkan Cos Q). Jadi pada beban Mesin air, kulkas dan sejenisnya memiliki beban bersifat Induktif.

    jika kita gambarkan pada diagram kartesius, (diagram x-y) maka gaya induktif diibaratkan sebuah gaya yang menarik titk nol di garis y kearah atas. Nah.. agar titik Nol tadi kembali keposisi di tengah-tengah kartesius, maka diperlukan gaya kedua yang akan melawan gaya pertama dan menarik titik tersebut menuju kebawah. besar gaya kedua ini dibuat sedemikian rupa agar sama besar dengan gaya pertama agar titik nol tersebut tidak lewat kebawah. (meskipun ini sulit untuk mengembalikan ke posisi nol mutlaknya)

    tadi saya ibaratkan bahwa gaya keatas ditimbulkan oleh beban induktif dari mesin air dan saudaranya. Nah gaya lawanya yang mengarah kebawah inilah disebut beban Kapasitif, Beban Kapasitif ini disuntikkan ke rangkaian instalasi rumah dengan menggunakan alat penghemat tadi, yang intinya adalah menggunakan Kapasitor.

    bukan sembarang nilai kapasitor, karena itu harus dipastikan, ketika membeli alat tersebut, pastikan bahwa Alat tersebut mampu bekerja secara otomatis,, yaitu, alat tersebut harus mampu mengatur nilai kapasitor yang disuntikkan, agar sesuai dengan nilai yang diperlukan, dalam hal ini agar titik Nol tadi mendekati posisi sebenarnya. kan Cos 0 = 1; barulah alat tersebut dapat menghemat listrk.

    tidak boleh asal taruh kapasitor looh karena jika kapasitor tersebut terlalu besar, atau malah sebenarnya tidak butuh pasang alat tersebut, justru malah jadi masalah juga. karena beban kapasitif dari kapasitor terlalu besar maka titik nol malah turun dibawah nol (negatif) jadinya bayar listriknya justru lebih mahal

    Jadi .. Pastikan alat tersebut bisa bekerja secara otomatis mendeteksi regulasi beban induktif sebagai dasar untuk mengatur nilai Kapasitif yang akan disuntikkan ke instalasi.

    semoga menam pemahaman bagi pembaca… wassalalam

    • imam says:

      Mas aku dibikinin bisa gak? 1bh utk mesin AC 1/2 PK, 1 bh utk dispenser 350 WATT, & 1 bh utk komputer? kliatannya alat2 tersebut daya nya tinnggi sekali. btw berapa costnya?

    • edy says:

      gan mau tanya :kapasitor yg sering disebut pnghemat listrik berapa ya ukurannya?edy Kediri

    • webeetech says:

      mungkin yang d maksut factor cosq itu adalah penurunan tegangan pd jaringan listrik akibat dr penggunaan yg berlebihan.akibatnya teggangan listrk yg seharusnya 220v jd berkurang.contoh suatu alat dg daya 220W teg 220v Pastinya arusnya 1A.dr rumusnya daya (P)= V × I . trus ntuk cari arusnya( I ) =P : V
      trus untuk menghasilkan daya yg sama pd tegngn yg turun,dg sendr arus naik.contoh ;suatu alat dya 220w teg 220v arus 1A, d psng pd teg yg udah turun sktr 200V maka sdngkan daya alat itu harus 220w maka arusnya akan dg sndirinya naik utk mencapai daya yg d inginkn. I =220w / 200V=1,1A. dg naiky arur putaran meter akn cepat

    • yogo prasetiyo says:

      pak saya ingin bertanya, nilai kapasitor yang ideal nilainya berapa ya pak? kapasitor polar/non polar?

    • Anonim says:

      trim ……….atas keilmuan yang telah diper jelas …………….so good

  5. susan says:

    lha wong dia juga kopi pas teh,…

  6. Anonim says:

    J pd skema tu lmbang ap bos….????????

  7. asril says:

    mohon dijelaskan gambar dan komponen, bagi orang yang tidak paham mengenai elektronik sama sekali, terima kasih Om

  8. xpridez says:

    Kalau microfarat nya di gedein efeknya gimana om ?

  9. samewana says:

    kurang jelas untuk rangkaiannya

Tinggalkan komentar