Hancurkan Uruguay 3-2, Belanda Rayakan Pesta ke Final

Berlokasi di Stadion Green Point, Cape Town yang dipimpin langsung oleh wasit asal Uzbekistan, Ravshan Irmatov tepat pada pukul 01.30 WIB, Rabu (07/07) dini hari pertemuan antara Belanda kontra Uruguay akhirnya terwujud juga dalam drama partai knock out di semifinal Piala Dunia 2010.

Memasuki babak kedua yang dimulai dari sepakan kaki Diego Forlan maka kedua tim langsung tancap gas dengan menampilkan permainan yang agresif.

Uruguay yang tampil menggebrak mencoba mendobrak barisan pertahanan Belanda di menit-menit awal pembukaan babak pertama.

Upaya pasukan Oscar Tabarez hampir saja berhasil sebelum Pereira dinyatakan offside oleh wasit di menit ke-2. Masih terus berusaha namun lini belakang Belanda yang rapat masih sukar ditembus oleh Uruguay.

Tak berapa lama kemudian hanya berselang satu menit saja Tim Oranje mencoba membalasnya dengan menebarkan ancaman serius melalui serangan balik dari sisi sayap kiri lawan.

Sneijder yang membawa bola seorang diri lolos dari sergapan barisan belakang tim lawan langsung melepaskan tembakan kerasnya di menit ke-3 dari rusuk kiri yang sayangnya bola masih mampu ditepis oleh Muslera dan memantul ke sisi kanan.

Dirk Kuyt yang tepat berada di si sektor kanan dan menerima pantulan bola dari sang kiper Uruguay tersebut tanpa banyak basa-basi kembali melesakkan tendangan kerasnya tapi si kulit bundar masih terlalu jauh melebar dari atas gawang lawan.

Saling jual beli serangan dengan memperebutkan dominasi di lapangan tengah sepintas kekuatan kedua tim ini memang berimbang dengan sama-sama menunjukkan geregetnya dalam bermain.

Tim yang diarsiteki oleh Bert Van Marwijk mempunyai kesempatan emas di menit ke-9 dimana Kuyt yang bergerak aktif dari sayap kanan lawan mengirimkan umpan lambung yang akurat mengarah kepada rekannya, Robben yang sudah sigap berada di depan mulut gawang lawan.

Sialnya bagi Belanda, Robben yang berjuang keras untuk menyundul bola mendapatkan saingan dari pemain lawan yang berada di sampingnya yang ikut melompat, Godin dan membuat bola memantul di udara sebelum Muslera berhasil menangkap bola dengan baik.

Perjuangan keras dan kedisiplinan Belanda akhirnya membuahkan hasil setelah di menit ke-17 sang kapten Giovani Van Bronckhorst mampu melepaskan tembakannya yang sangat keras dari jarak sekitar 30 meter melalui kaki kirinya dan seketika itu juga tendangan pemain berdarah Maluku dengan nomor punggung lima ini tak mampu dibendung oleh sang kiper lawan, Muslera meskipun sudah berusaha dengan melakukan lompatan dan golpun tak terhindarkan lagi bagi kubu Belanda.

Skor berubah dengan keunggulan bagi Belanda 1-0 atas Uruguay. Dan seakan tak terganggu dengan gol tersebut para pemain Uruguay tetap memperlihatkan permainan offensifnya berusaha untuk mengimbangi kedudukan.

Namun sungguh amat disayangkan di pertengahan babak pertama tepatnya di menit ke-27 pemain Uruguay dengan nomor punggung 22, Caceres melakukan kesalaha fatal dengan berbuat kasar menendang muka pemain Belanda, De Zeeuw yang tampak berdarah.

Sempat terjadi insiden keributan adu mulut di antara para pemain di kedua kubu dalam hitungan beberapa menit sebelum wasit langsung melerainya dan menghadiahi kartu kuning kepada Caceres.

Di menit ke-31 kerjasama yang sangat apik coba dibangun oleh Van Persie yang mengirimkan operan terobosan kepada Robben dan langsung menekan jantung pertahanan Uruguay sebelum diblok oleh Caceres yang akhirnya bola gagal menyentuh gawang Uruguay.

Kesabaran Uruguay akhirnya membuahkan hasil positif dan kelengahan Belanda harus dibayar mahal setelah Diego Forlan mampu melepaskan tendangan kerasnya dari luar kotak penalti lawan.

Tepat di menit ke-40 tembakan Forlan langsung meluncur deras dan menjebol gawang Stekelenburg. Skorpun berimbang menjadi 1-1 bagi kedua tim.

Hingga menit ke-45 berakhir keadaan tak kunjung berubah dan wasit harus meniupkan peluitnya tanda babak pertama usai sudah dengan kedudukan sementara masih berimbang 1-1 bagi masing-masing tim.

Babak Kedua

Kini giliran pemain Belanda yang memulai menendang bola di awal pembukaan babak kedua setelah wasit kembali meiupkan peluit panjangnya pertanda babak kedua dimulai.

Tak seperti jalannya pertandingan di babak pertama maka menit-menit awal babak kedua masing-masing tim menampilkan tempo yang lebih lambat dengan sama-sama berupaya membaca peluang yang ada.

Berselang empat menit terlihat bola lebih banyak dikuasai oleh para pemain Belanda. Namun secara mengejutkan Uruguay mampu melancarkan serangan balik yang sangat mematikan.

Sempat terjadi kemelut di depan gawang Belanda, dimana sang kiper Stekelenburg keluar dari gawangnya berusaha untuk menahan serangan Edinson Cavani yang terus bergerak maju.

Niat semula untuk menangkap bola tetapi bola langsung memantul dan tepat berada di kaki pemain Uruguay lainnya dengan nomor punggung 11, Pereire yang tanpa ampun langsung menendang bola dengan cepat mengarah tepat ke lubang gawang Belanda yang terlanjur tanpa kipernya.

Beruntung bagi Belanda sebab sang kapten, Bronckhorst dengan sigap berdiri di depan gawangnya dan bola berhasil disundul keluar lapangan oleh bek Tim Oranje ini.

Tepat di menit ke-50 pemain berdarah Maluku tersebut sukses melakukan penyelematan gemilang dengan menggagalkan gol kedua bagi lawannya Uruguay.

Kejutan tersebut tampaknya menjadi titik awal bagi pasukan Oscar Tabarez untuk mengimbangi permainan Belanda di menit berikutnya.

Seakan tak mau menyerah, di menit ke-62 Belanda mencoba meningkatkan tempo permainannya dengan mengepung barisan belakang Uruguay melalui kerjasama yang apik di antara para pemain Belanda.

Dari kaki ke kaki mengandalkan umpan-umpan mendatar dan sesekali umpan lambung namun apa daya usaha Robben dan kawan-kawan masih menemui jalan buntu menyusul benteng pertahanan Uruguay yang sangat rapat dan sukar ditembus.

Tiga menit kemudian wasit memberikan bonus tendangan bebas kepada Uruguay setelah Van Bommel melakukan pelanggaran kepada Caceres tepat di menit ke-65.

Forlan yang menjadi eksekutor tendangan bebas bagi Uruguay sanggup menendang bola dengan keras dan tepat mengenai sasaran tembaknya. Namun kali ini Stekelenbur lebih siap dan bola berhasil dibendung oleh kiper terbaik Belanda tersebut.

Tidak menunggu waktu lama ternyata sebab Belanda langsung gencar menusuk jantung pertahanan Uruguay yang mulai terpancing bermain terbuka.

Tepat di menit ke-69, suatu keputusan berani diambil oleh Wesley Sneijder yang melepaskan tendangan jarak jauhnya yang agak tipis dari luar kotak penalti lawan.

Bola hasil dari tendangan keras Sneijder langsung menjurus ke arah gawang Uruguay yang tak kuasa dibendung oleh Muslera yang tampak sudah mati langkah. Skorpun berubah dengan cepat untuk keunggulan sementara bagi Belanda dengan skor 2-1.

Akan tetapi skor tersebut sepertinya belum menunjukkan kepuasan bagi para pemain Belanda. Skor 2-1 tersebut hanya bertahan tiga menit saja menyusul gol berikutnya berhasil dibuat oleh Arjen Robben tepat di menit ke-72.

Tandukan Robben yang menerima umpan silang dari sayap kiri yang dilepas Dirk Kuyt kembali merobek gawang Muslera dan kini skor kembali menunjukkan Belanda semakin memperlebar jaraknya dengan Uruguay menjadi 3-1.

Belanda semakin menunjukkan keganasannya dengan tak berhenti menggempur benteng pertahanan Uruguay yang kekuatannya mulai timpang begitu juga lini tengahnya yang tak lagi seimbang sehingga kerapkali kecolongan bola dari para pemain gelandang Belanda.

Tepat di menit ke-83, Oscar Tabarez menarik Diego Forlan dan menggantikannya dengan pemain cadangan Sebastian Fernandez.

Dan di menit ke-85 Robben nyaris menambah gol keduanya dalam laga ini setelah sempat menggiring bola sendirian dan tinggal berhadapan man to man dengan Muslera namun sayang sekali bola masih bisa ditangkap dengan sangat baik oleh sang kiper Uruguay tersebut.

Usaha keras Uruguay untuk membalas tampaknya selalu berujung kesia-siaan belaka sebab beberapa kali serangannya sukses dimentahkan oleh Belanda yang sangat disiplin dalam menjaga area pertahanannya.

Sampai di menit tambahan tepatnya di menit ke-91, Uruguay masih mampu mencetak gol melalui pemainnya dengann nomor punggung 16, M. Pereira yang langsung mengubah kedudukan menjadi 2-3 masih keunggulan buat Belanda.

Sayang seribu sayang upaya keras Uruguay harus berhenti sampai di semifinal dan memberikan tiket final bagi Tim Oranje, Belanda setelah di menit ke-93 wasit terpaksa meniupkan peluit panjangnya tanda pertandingan semifinal kedua tim ini berakhir sudah untuk kemenangan akhir bagi Belanda dengan skor 3-2.

Susunan Line Up Pemain Kedua Tim :

Uruguay: 1-Fernando Muslera; 3-Diego Godin, 6-Mauricio Victorino, 5-Walter Gargano, 16-Maximiliano Pereira, 22-Martin Caceres, 15-Diego Perez, 11-Alvaro Pereira (13-Sebastian Abreu 77′), 17-Egidio Arevalo, 7-Edinson Cavani, 10-Diego Forlan (21-Sebastian Fernandez 83′)

Belanda: 1-Maarten Stekelenburg; 12-Khalid Boulahrouz, 3-John Heitinga, 4-Joris Mathijsen, 5-Giovanni van Bronckhorst; 7-Dirk Kuyt, 6-Mark van Bommel, 10-Wesley Sneijder, 14-Demy de Zeeuw (23-Rafael Van der Vaart 46′), 11-Arjen Robben (17-Eljero Elia 88′) 9-Robin van Persie

Tentang hidayat
Hanya seorang manusia biasa

2 Responses to Hancurkan Uruguay 3-2, Belanda Rayakan Pesta ke Final

  1. Ping-balik: The Making of The Repsol Honda Commercial « repsolhondahrc

  2. link sudah terpasang om,makasih ya……

Tinggalkan komentar